Sabtu, 18 Desember 2010

SEBUAH BERITA TENTANG BANK SAMPAH - part 3

Sampah seringkali disia-siakan sebagai barang kotor yang tak berguna. Padahal sampah yang tidak bernilai itu bisa menjadi uang dengan cara ditukarkan di bank sampah seperti yang didirikan Nanang Suwardi.

Bank sampah yang didirikan Nanang ini berada di Kampung Beting Indah Jl. Beting Indah No.2 RT 5/9 Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing Jakarta.

Bank sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan simpan pinjam, setoran, penarikan dan tabungan. Semua transaksi itu bisa dilakukan asal ada sampahnya.

Di bank sampah ini, masyarakat bisa menukar sampah rumah tangga atau sampah lain dengan uang. Gambarannya seperti ini, masyarakat datang membawa sampah ke bank sampah, kemudian sampah itu dipilah-pilah mana yang sampah kaleng, plastik, kertas atau bekas makanan atau tumbuhan.

Setelah dipilah sampah akan ditimbang, misalnya sampah kaleng dihargai Rp 1.500 per kilogram, sampah kertas atau plastik Rp 800 per kg.

Masyarakat yang menukar sampah disini akan diberi semacam buku tabungan. Semua transaksi akan dicatat di buku tabungan tersebut. Misalnya menjual sampah kaleng Rp 5.000, nanti pihak bank sampah akan menawarkan apakah mau uang kas langsung atau ditabung.



Jika warga minta uang kas langsung diberikan uang kas hasil penjualan sampahnya. Tapi jika ingin ditabung akan dicatat sebagai saldo. Kebanyakan warga biasanya akan menabung dulu uang jual sampahnya sampai hasilnya lumayan baru setelah itu diambil.

Selain itu, lanjut Nanang, bank sampah juga memberikan fasilitas simpan pinjam maksimal Rp 300 ribu. Cara pembayaran kreditnya dengan menyetor sampah hingga nilai sampahnya melunasi pinjaman tersebut. Menariknya, fasilitas simpan pinjam ini tanpa jaminan, tanpa bunga dan bisa dibayar dengan sampah. 

"Daripada sampah yang ada dibuang, lebih baik disimpan di bank sampah dan bisa menghasilkan uang," ujar Nanang dalam acara Family Environmental Edutainment di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu (24/7/2010).

Nanang menuturkan tak mudah untuk mengajak masyarakat agar mau mengumpulkan sampah yang ada. Dibutuhkan beberapa pendekatan pada masyarakat, salah satunya dengan mengajak masyarakat melihat secara langsung bagaimana kerja dari bank sampah.

Sampah yang dikumpulkan bank sampah ini dimanfaatkan untuk kompos jika sampah berasal dari tumbuhan atau sisa makanan dan dibuat barang lain atau dijadikan berbagai souvenir.

"Diharapkan ini bisa mengubah pola pikir masyarakat agar sampah tidak menjadi sumber bencana dan mulai menjaga lingkungannya," ujar laki-laki yang juga menjadi ketua RW di lingkungan tempat tinggalnya.

Sampai saat ini bank sampah yang dikelola Nanang sudah punya 500 anggota tetap. Dia berharap model bank sampah ini bisa diterapkan di daerah-daerah lain 

sumber : silakan klik disini
Readmore »

SEBUAH BERITA TENTANG BANK SAMPAH - part 2

Pukul 4 sore, warga terlihat berkerumun di sebuah bangunan sederhana yang berukuran 8 kali 12 meter. Lantainya tanah, tanpa pintu dan jendela. Di tembok tak bercat terpampang spanduk besar bertuliskan Bank Sampah Gemah Ripah. Sedangkan di kiri kanan dinding tertempel tulisan ajakan membuang sampah dan tumpukan puluhan kantong sampah. Mereka yang berkumpul adalah nasabah bank sampah gemah ripah. Bukan bank biasa, tidak ada lantai keramik, perangkat komputer maupun petugas berseragam.

Ismiyati dan beberapa warga menunggu dalam antrian sambil ngobrol di depan meja petugas bank. Tangannya menenteng 2 kantong berisi sampah kertas dan plastik yang sudah dipilah. Ismiyati disambut Galuh dan Sita, dua petugas bank yang biasa disebut teller. Ismiyati lalu menyerahkan tabungannya. Bukan dalam bentuk uang, melainkan sampah yang ditentengnya. Dengan cekatan, Galuh menimbang dan melabeli tas isi sampah itu, sementara Sita mencatat berat sampah di buku tabungan. Hanya butuh waktu  3  menit, Ismiyati sudah menerima bukti penyetoran sampah. Semua pencatatan dilakukan dengan tangan.
Setiap kantong sampah milik nasabah atau penabung diberi label  agar tidak tertukar dengan nasabah lain. Kemudian kantong sampah itu disimpan dalam bilik penyimpanan sampah sesuai jenisnya. Teller mencatat dan mencocokkan lagi semua penyetoran nasabah dalam buku besar yang disebut buku induk.

Lalu apa yang terjadi dengan sampah yang dibawa nasabah ini? Menurut petugas bank Galuh, dalam seminggu sampah yang terkumpul bisa mencapai 70 kilogram. Sampah ini secara berkala disetor ke tukang barang rongsokan. Mereka disebut pengepul rosok. Merekalah nanti yang akan menghitung nilai ekonomis setiap sampah yang ditabung nasabah. Jadi petugas bank tidak menentukan berapa nilai sampah nasabahnya. Demikian dijelaskan Galuh. 
Memang yang mengetahui nilai sampah adalah para pengepul rosok. Mereka yang sehari-hari melakukan jual beli sampah, seperti Nasrulloh. Ia memang harus meluangkan waktu datang ke bank sampah untuk menaksir nilai sampah tiap nasabah. Tapi sebagai pedagang, ia juga diuntungkan dengan adanya bank sampah. Baginya, tidak telalu susah mencari barang.
Tak ada batasan berat sampah yang ditabung nasabah. Sampah yang dikumpulkan lebih dulu harus dipilah. Setiap penabung mendapat tiga kantong sampah gratis yang telah diberi nama dan nomor rekening. Kantong 1 untuk sampah plastik, kantong 2 sampah kertas, dan kantong 3 untuk sampah kaleng dan botol. Jadi sebelum ditabung, setiap nasabah diharuskan memilah sampah terlebih dahulu sesuai jenisnya, baik kertas, kaleng dan botol.
Bank Sampah Gemah Ripah dibuka tiga hari seminggu, Senin, Rabu, dan Jumat jam 4 sore hingga  8 malam.
Bagaimana pengalaman para nasabah? Ismiyati mengaku senang menjadi nasabah bank sampah. Meski pada awalnya ia merasa malu menenteng sampah untuk ditabung.
Adanya bank sampah menambah kesadaran warga tentang pengelolaan sampah. Kalau dulu warga membuang sampah sembarangan saja, karena kesulitan mencari tempat pembuangan resmi. Kata Ismiyati yang sekarang menjadi nasabah bank sampah.
Gagasan awal pendirian bank sampah ini datang dari Bambang Suwerda, dosen Politeknik Kesehatan Yogyakarta. Ia ingin mengubah pandangan masyarakat tentang sampah, bahwa sampah bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan benar.
Pengelolaan bank sampah dilakukan secara sukarela. Petugas teller bank sampah, Galuh dan Sita bekerja tanpa dibayar.
Di bank sampah sekarang ada 10 orang yang sekarang bertugas. Bank sampah memotong dana 15 persen dari nilai sampah yang disetor nasabah. Dana itu digunakan untuk membiayai kegiatan operasional. Berbeda dengan bank biasa, nasabah hanya bisa mengambil tabungan tiga bulan sekali.
Penggagas bank sampah Bambang Suwerda menjelaskan mengapa:
“Dengan pertimbangan supaya nilai nominal dari para penabung terutama sampahnya itu besar rupiahnya, kalau diambil tiap hari itu nanti mungkin lama-lama tidak bersemangat untuk menabung karena rupiahnya sangat kecil. Tapi dengan jangka menengah ini, Ternyata bisa mendatangkan income lumayan .”
Di dusun Badegan ada sekitar 600 kepala keluarga. Sampai sekarang nasabah bank sampah baru 60 orang. Tapi Bambang Suwerda yakin, jumlah penabung akan bertambah. Memang kesadaran warga tentang masalah sampah masih rendah. Untuk itu, penjelasan tentang cara kerja dan gagasan bank sampah sekarang dilakukan secara rutin.
Untuk menjangkau warga yang tinggalnya jauh, ada sistem pengumpulan komunal. Petugas bank berkeliling mengambil sampah milik warga dititik yang sudah ditentukan. Tidak semua sampah yang ditabung nasabah disetor ke tukang rosok. Sebagian di antaranya, yakni jenis plastik sachet dan gabus, diolah menjadi aneka aksesori rumah tangga, seperti tas, dompet, hingga rompi, atau pot bunga. Barang-barang tersebut lalu dijual dengan harga 20 ribu Rupiah.

Bank Sampah Gemah Ripah milik warga Badegan adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan juga di wilayah lain.

sumber : silakan klik disini
Readmore »

SEBUAH BERITA TENTANG BANK SAMPAH - part 1

Sedikitnya 40 orang utusan dari 40 kabupaten/kota se-Indonesia belajar mengenai program bank sampah yang tengah dikembangkan warga RW 09 Kelurahan Semperbarat, Cilincing, Jakarta Utara. Ke-40 orang ini juga merupakan peserta Diklat Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Mereka antara lain berasal dari Tangerang Selatan, Depok, Brebes, Lampung dan sebagainya. Pengenalan bank sampah dilakukan oleh Wakil Walikota Jakarta Utara, Atma Sanjaya, di ruang Fatahillah, kantor walikota setempat, Jumat (11/6).

Atma menyebutkan, kegiatan bank sampah sebenarnya sepenuhnya dilakukan oleh warga di tingkat RW. Sedangkan pihak Pemkot Administrasi Jakarta Utara hanya sebatas fasilitator. Namun kini seluruh lurah di wilayah itu diminta untuk mengembangkan bank sampah. Sebab hal ini sangat besar manfaatnya karenanya diharapkan membawa dampak positif. 

Saat ini penduduk Jakarta Utara tercatat 1.176531 jiwa (8.430 jiwa/Km) yang tersebar di 31 kelurahan mencakup 409 RW atau 4.746 RT. Kepadatan jumlah penduduk ini tentu sangat berpotensi menghasilkan sampah, baik sampah rumah tangga maupun pabrik dan sebagainya. Setiap harinya Jakarta Utara mampu memproduksi sampah sekitar 5.200 meter kubik. Dari jumlah tersebut, 71,5 persen merupakan sampah organik dan 28,5 lainnya merupakan sampah non organik.

"Selain itu, Jakarta Utara masih menerima sampah dan limbah dari sungai yang mengalir dan sampah yang terbawa oleh arus air laut pasang ke darat," kata Atma Sanjaya, Jumat (11/6). Diakuinya, bank sampah yang diterapkan warga RW 09 Semperbarat ini mampu memperkecil volume sampah yang dibuang. Bahkan hasilnya bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat khususnya warga RW 09 tersebut.

Ketua RW 09 Semperbarat, Nanang Suwandi, mengatakan, program bank sampah semata-mata untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Selain itu ada nilai tambah bagi warga, khususnya yang ekonominya lemah dan melatih warga untuk memilah sampah baik organik maupun non organik. "Sampah itu sendiri menjadi tabungan sampah yang mempunyai nilai ekonomi," ujarnya. 

Saat ini di RW 09 ini terdapat sekitar 1.000 kepala keluarga dari 16 RT. Sejak berdirinya bank sampah pada Januari 2010 hingga sekarang, sedikitnya ada 40 anggota Karang Taruna dan 80 kepala keluarga yang ikut mengelola langsung bank sampah. Setiap bulan bisa mengumpulkan sekitar 800 kilogram berupa sampah jenis plastik, kardus, dan sebagainya.

Sedangkan Ketua RW 02 Kelurahan Pengangsaandua, Kelapagading, Umar Jaya, berencana akan membuat bank sampah seperti dilakukan warga RW 09 Semperbarat. “Kalau semua sudah bisa memahami betapa pentingnya kebersihan, mudah-mudahan semua penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan akan berkurang, seperti penyakit DBD dan lainnya, katanya. 

sumber : silakan klik disini
Readmore »

KONTAK KAMI








Sekretariat :
Jl. Bhayangkari Porong Sidoarjo
Telp. 031-77886876/ 085730456705/
Email. karangtarunaporong@yahoo.com
Readmore »

TENTANG KAMI

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.

Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.

Karang Taruna Kecamatan Porong bediri pada bulan Desember dan beralamat di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo
Readmore »

KIRIM SMS GRATIS (ASLI GRATIS)

Pas lagi asyik-asyiknya browsing dan download, inget kalo ada janji ama temen. Waduh kepalan tanggung. Download tinggal dikit lagiivanjaya.net . Udah gitu pas kebetulan nemu web bagus lagi. Ditambah lagi asyik chat ama doi (soalnya kan pake webcam, jadi kan bisa ngeliat wajah cantik doi luv:mSad:) Mau kirim sms, tapi koq ga ada pulsa. Udah gitu kena kanker (kantong kering) lagi. Uang cuman pas buat bayar internet. Gimana ya ?? :mSmoking:
Aha...Ga usah bingung dan Ga usah ribet. Langsung aja kirim pake fasilitas yang ada di blog gue ini....Udah ga usah basa basi lagi deh, Hajar bro....:mRempit:






Sumber : klik DISINI
Readmore »